Minggu, 31 Oktober 2010

APNEA TIDUR ATAU MENDENGKUR

Tidur adalah kebutuhan manusia paling pokok yang merupakan sebuah proses fundamental. Tidur didefinisikan sebagai kondisi pelepasan perseptual dari lingkungan yang bersifat sementara dan dapat berulang.
Rata-rata orang meluangkan 6 hingga 8 jam per hari untuk tidur, meski ada juga yang tidur hingga 10 jam per hari atau justru cukup 4 jam per hari. Berarti kita meluangkan hampir sepertiga hari, atau sepertiga hidup, kita untuk tidur, kendati banyak dari kita tidak pernah memikirkan hal tersebut.

Definisi Apnea tidur atau mendengkur

Apnea Tidur berarti pernapasan abnormal selama tidur; "apnea" berarti "tanpa napas" dan mengacu kepada perhentian yang panjang di antara napas. Merupakan gangguan tidur umum yang sangat mengherankan. Karena apnea biasanya menyebabkan kesadaran sedikit, dengan adanya gangguan ini maka akan merampas orang dari tidur yang nyenyak, terus-menerus dan menyegarkan. Juga menyebabkan turunnya tingkat oksigen di dalam darah, yang dapat menyebabkan perubahan pada tekanan darah dan ketegangan pada jantung dan paru-paru. Mereka yang menderita Apnea Tidur juga sering mendengkur. Apnea tidur obstruktif merupakan kelainan tidur yang paling umum. Dampaknya terlihat pada tidur yang terganggu, sering terjaga dan kualitas tidur yang rendah.
Obstructive Sleep Apnea (henti nafas saat tidur) adalah gangguan tidur yang ditandai dengan tidur mendengkur (ngorok) dan rasa kantuk berlebih. Dengan penanganan yang tepat, OSA dapat diatasi.
Henti nafas terjadi sebagai akibat dari menyempitnya jalan nafas atas saat tidur. Akibatnya, kadar oksigen dalam darah menurun dan akan memicu otak untuk terbangun sejenak (micro arousal) tanpa terjaga. Ini akan memotong proses tidur sehingga kualitas tidur menjadi buruk. Tak heran jika penderitanya cenderung mengantuk di siang hari.

Penyebab apnea tidur

Dalam Apnea Tidur obstruktif, yang merupakan jenis yang paling umum, pasien berusaha bernapas tetapi tidak bisa karena adanya hambatan jaringan di saluran napas bagian atas yang lebih kentara sewaktu pasien berbaring, atau dari relaksasi otot selama tidur nyenyak. Hambatan ini dapat merupakan jaringan yang berlebihan, dan juga dari anatomi yang tidak sepadan di saluran napas bagian atas.
Mendengkur disebabkan karena getaran jaringan lunak berlebihan di saluran napas bagian atas, biasanya langit-langit lunak dan uvula. Karena baik mendengkur maupun Apnea Tidur obstuktif dapat disebabkan oleh jaringan yang berlebihan, banyak pasien mempunyai keduanya, tetapi sekali lagi biasanya ini tak berkaitan. Baik Apnea Tidur dan mendengkur dapat disebabkan atau diperburuk oleh posisi tidur; biasanya keduanya bertambah buruk apabila tidur tengadah.


Patuh fisiologi

Apnea Tidur sering menyebabkan gangguan pada pola tidur. Orang biasanya tidak bangun sepenuhnya, jadi sering tak menyadari keparahan gangguan tidur. Gangguan dalam tidur nyenyak ini menyebabkan sangat ngantuk yang berbahaya selama siang hari. Selain itu, Apnea Tidur mungkin terkait dengan masalah jantung dan paru-paru termasuk tekanan darah tinggi. Tingkat kematian dari semua penyebab juga lebih tinggi pada pasien dengan Apnea Tidur obstruktif yang sedang sampai parah.
Kondisi ini serupa dengan yang dalam patofisiologi disebut, dan yang sering kita dengar sehari-hari sebagai, kurang tidur. Saat siang hari, pasien merasa mengantuk berlebihan, konsentrasi rendah, daya ingat turun dan mudah marah. Dalam jangka panjang kondisi ini memiliki konsekuensi medis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan kematian mendadak selagi tertidur

Penatalaksanaan

Ada beberapa pilihan pengobatan untuk Apnea Tidur. Masing-masing pilihan mempunyai manfaat dan kerugiannya, dan pengobatan mempunyai berbagai tingkat keberhasilan dan tingkat kepuasan pasien. Pilihan-pilihan pengobatan adalah sebagai berikut:
• Mengurangi berat badan
• CPAP (Continuous Positive Airway Pressure/Tekenan Saluran Napas Positif terus menerus). Keduanya dikenakan selama tidur dan digunakan melalui masker kecil atau bantal hidung yang disambungkan ke mesin penekan
• Modifikasi posisi tidur.
• Peralatan mulut dan gigi. Peralatan yang dibuat khusus ini dapat membantu menahan rahang dan lidah pada posisi yang mencegah penyumbatan saluran pernapasan
• Pembedahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar